Selasa, 26 April 2011

DIKRIMINASI NEGARA PRANCIS TERHADAP UMMAT ISLAM: STUDI KASUS PELARANGAN BURQA TERHADAP MUSLIMAH


BIAS DEMOKRASI
DIKRIMINASI NEGARA PRANCIS TERHADAP UMMAT ISLAM: STUDI KASUS PELARANGAN BURQA TERHADAP MUSLIMAH
Pelarangan burqa yang ditetapkan oleh pemerintah prancis terhadap pemeluk agama islam merupakan suatu fenomena yang hampir diketahui dunia, prancis merupakan Negara demoktrasi yang  artinya Negara tersebut adalah Negara sekuler yang tidak menggunakan salah satu atribut Negara sebagai ideologinya oleh karena itu semua agama dimata hukum atau dimata Negara prancis sama, mereka dijamin atau diberi kebebasan dalam menjalankan kebebasan beribadah, prancis merupakan Negara yang penduduknya menganut beberapa kepercayaan, budha, Kristen protestan, dan islam selama ini memang semua agama ini bisa hidup berdampingan tanpa ada suatu kekerasan, sehingga bisa dikatakan Negara bisa memanagement konflik antara ummat beragama, agama di Negara maju seperti prancis, eropa, merupakan hal yang tidak fundamental sekali namun terkadang agama hanya atribut saja, yang terpenting bagi mereka adalah uang dan uang. Mungkin hal ini berbeda dengan di Indonesia atau Negara di bebera mayoritas di timur tengah dimana pemeluknya masih banyak yang dari pemahaman konservatif sehingga tidak jarang agama oleh Negara di anggap menjadi ancaman karna agama seharusnya menjadi ideology Negara, Negara dan agama menurut mereka tidak boleh dipisahkan karna satu sama lain saling membutuhkan untuk mengatur masyarakat. Berbeda sekali dengan Negara sekuler yang tidak mencampurkan urusan Negara dan agama.
Pelarangan burqa beberapa hari yang lalu oleh pemerintah prancis merupakan yang memukul ummat islam pasalnya mereka tidak akan bisa lagi untuk melaksanakan ajaran yang dipercayainya, artinya mereka berada dalam posisis delima karna ketika mereka akan mempertahankan kepercayaannya mereka akan mendapatkan hukuman oleh pemerintah sedangkan ketika mereka akan membuka burqa mereka merasa tidak nyaman karna tidak biasa. Selain itu mereka menganggap membuka burqa sama dengan membuka aurat yang berarti dosa.
Keterkekangan hidup di negeri yang kurang paham dengan islam merupakan hal yang harus di alami oleh masyarakat islam di prancis, menurut penulis pelarangan burqa terhadap ummat islam merupakan hal yang diskriminatif dan melanggar HAM, kalo alasannya pemerintah ialah agar tidak terjadi kelompok ektrimesme saya kira itu kurang bisa diterima karena tidak ada hubungannya antara ektremisme dengan burqa, justru dengan pelarangan tersebut ektrimesme itu akan muncul untuk membela hak haknya. pertimbangan kebijakan pelarangan burqa yang akhirnya akan memicu konflik dari atas kebawa ( horizontal ) maksudnya antara masyarakat dengan pemerintah walaupun tidak konflik fisik namun akan terjadi sebuah gesekan baik yang berupa kritikan ataupun protes media dan massa melalui demonstrasi.
Sebaiknya pemerintah prancis lebih memikirkan dampak yang akan terjadi jika pelarangna burqa tersebut dilarang , apalagi prancis sebagai Negara demokrasi yang seharusnya  masalah agama tidak dicampuri oleh Negara yang nantinya akan menghilangkan kepluralitasan Negara tersebut sebagai Negara yang toleran. Pelarangan tersebut memang hal yang bisa dibilang controversial karna Negara demokratis eropa banyak tidak melakukan seperti itu. Pelarangan burqa bukan solusi untuk menghilangkan kelompok ektimes namun pelarangan tersebut akan memunculkan masalah baru bagi Negara tersebut dan bagi kelompok agama tersebut karna hal tersebut berkaitan dengan aqidah.


1 komentar:

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is waiting -

    And making profit with it is as easy as 1 . 2 . 3!

    Here is how it all works...

    STEP 1. Input into the system what affiliate products the system will advertise
    STEP 2. Add push button traffic (this LITERALLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the system grow your list and sell your affiliate products all on it's own!

    Are you ready to make money ONLINE?

    Click here to start running the system

    BalasHapus